Justin sebagai desainer suatu perusahaan video game, tengah porak-poranda harga dirinya karena game karyanya dipandang sebelah mata oleh bosnya. Ini berbeda dengan Ryan mantan pemain football Amerika. Ia masih terobsesi untuk menjadi bintang lapangan sampai-sampai menggunakan anak-anak untuk memuaskan obsesinya sebagai bintang lapangan. Namun anak-anak pun mengabaikannya.