Ditetapkan di sebuah kota pedesaan kecil pada tahun 1999 di mana rekaman rekaman yang berisi pembunuhan berantai misterius dan suara aneh tak dikenal ditemukan. Pada tahun 1989, teroris Jo Kyung Ho kembali ke Korea Selatan setelah belajar di Jepang dan melepaskan gas sarin di stasiun kereta api di kota kelahirannya, membunuh penumpang dan kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah menyerahkan diri. Putrinya, Jo Jae Young, dikirim untuk tinggal bersama bibinya, adik perempuan Kyung Ho, Jo Jung Hyun.